16 Nov 2015

STORY #8 : The Wedding

   Well, ngobrolin tentang WEDDING terkadang jadi suka tanya-tanya sendiri. Apalagi temen yang ngadain wedding ketemu pasangannya sekarang cuma dikenalin, suka, istiqomah bareng terus nikah. WOW... ! Dan ga nyangka juga bisa cocok mereka. Apa resepnya? Hhhmmm....beberapa orang bilang kalo mencari pasangan pasti harus diliat bibit, bebet, dan bobotnya. Ketika ingin dikenalkan pun kita harus mulai cari tau seperti apa si "doi". Setelah dikenalin, kita cari tau kepribadiannya walopun sedikit agak susah. Why? Ya, karena orang yang baru kenal bakal nutupin wajahnya dengan 1000 topeng yang dia punya. Doi ga bakal nunjukin kelemahan atau kekurangannya di depanmu. So? berdasarkan cewek2 yang sudah mendapatkan pengalaman tentang hal ini, jawabannya adalah bertanya kepada teman terdekatnya, orangtuanya, tetangganya, atau kita meminta teman buat menyelidiki kepribadian si doi yang ingin dijadikan pasangan. Well, itu kalo kamu ga melalui tahap yang namanya PACARAN yaa....walopun cari pacar juga ga bisa ngasal kayak cari sendal jepit dipasaran. Hehehehe
         Well, orang yang melalui tahap pacaran pun terkadang tidak menikah dengan yang dipacarinya melainkan dengan seseorang yang baru beberapa saat kenal dengannya. WOW...! suka aneh kan? Yapp...saya juga berpikiran seperti itu. Mungkin keliatan lebih ribet mencari sesuatu yang berbibit, berbebet, dan berbobot tanpa adanya fase pacaran tapi itu cara yang lumrah untuk mencari pasangan yang tepat sasaran (Hehehe...). Tapiii, kita ga serta merta hanya mencari yang terbaik, kita juga harus mulai berubah menjadi yang lebih baik lagi. Dikatakan pula bahwa :
“Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)” (QS. An-Nuur : 26)
Subhanallah yaa...mau dapet pasangan baik berarti proposal hidup kita harus menjadi baik pula. Yapp, terkadang menuju ke arah yang lebih baik banyak tantangannya. Keep cheer up for me and you too gengs.
      Kita kembali ngomongin WEDDING. Kemarin saya dan teman-teman seangkatan menghadiri acara ijab qobul dan resepsi salah seorang teman yang akan menikah. Acara ijab qobul dilaksanakan pukul 08.00 WIB (informasinya begitu). Saya dan teman saya bernama Attin Surya sudah bersiap dari jam 5 pagi agar ga ketinggalan acara ijab qobulnya. Pukul 05.30 WIB kita berangkat dari Solo menuju Ambarawa. Sesampainya di Ambarawa (Pukul 07.00 WIB) ....apa yang terjadi?....#swinggg #blank .... bapak2 masih pake koloran, makanan belum mateng, pengantin wanita baru mulai dandan dan ada beberapa orang yang sedang mengantri mandi (kita terlalu in time). Hahaha...konyol !

       Acara yang kita kira mulai jam 8 eh ternyata baru dimulai jam 9 dan ijab qobul disampaikan oleh pengantin pria sekitar jam 10an. Sudah sampai disitu, saya makin bertanya-tanya. Apa yang dipikirkan pengantin (wanita) ketika menikah? Kenapa harus menangis? padahal itu momen bahagia mereka yang pada akhirnya SAH menikah. Yapp....emang suka ga peka sama yang begituan (belum ngalamin). Hahaha...
      Acara berlanjut ke resepsi pernikahan. Well, masuk gedung langsung melongoooo. Hahahaha...keren banget dekorasinya, penataan makanan, pemilihan warna, dll. Ini yang buat terinspirasi sama acara resepsi. Cool ! Hehehehe
Wait....kita balik dulu ke si pengantin (wanita). Kita udah berteman sejak kuliah S1 dulu, satu asrama, satu kamar pula, satu organisasi...jadi keseharian dan kepribadian si teman satu ini saya tahu betul. Jadi, sudah sepantasnya beliau mendapatkan suami dan rezeki yang didapatkannya sekarang . Disinilah letak rasa syukur saya kepada Allah karena memperkenalkan beliau, mengenal bagaimana kehidupan dan kepribadiannya, mengenal kesederhanaan dan luasnya pandangan beliau dalam menilai sesuatu serta melihat kebesaran Allah dengan memasangkannya dengan laki-laki yang sesuai dengan apa yang telah beliau lakukan (Masyaallah). Iri? Yaaa...karena saya sendiri tidak konsisten terhadap perubahan yang sedang dilakukan. Hahahah...I just said to her "You're beautiful, and happy wedding, semoga jadi keluarga sakinah mawadah warahmah" Aamiin
     Eitss...ada lagi ! Semoga saya bisa menyusul menikah dengan seseorang yang tepat yang diberikan Allah seperti sahabat saya tadi, secepatnya. Aamiin :D

     Next, about the wedding gift. Banyak pasangan yang menikah mendapatkan banyak kado atau hadiah, benar? Kado yang saya berikan sesuatu yang akan terlihat menyenangkan. Hahahah....yang terlintas dipikiran, ketika teman saya buka beliau langsung berkata "Iiiihhh Ichaaa. Hahahha...". Kamu tau apa yang saya hadiahkah? Jawab sendiri yaaa. Hehehehe
 Well, sekian coretan hari ini. Terima kasih sudah menyempatkan membaca :)

0 comments:

Post a Comment

Popular Posts

recent posts