1 Nov 2015

OBYEK DAN METODE PSIKOLOGI PERKEMBANGAN



A. Pengertian Perkembangan
·                               Perkembangan dapat diartikan sebagai proses yang kekal yang menuju kearah suatu organisasi pada tingkat integrasi yang lebih tinggi berdasarkan pertumbuhan, pemasakan dan belajar. Menurut Monks psikologis mirip suatu proses yang dinamis. Psikologi kepribadian dan psikologi perkembangan menurut beberapa ahli:
     1. Herman (1969) berpendapat bahwa  kepribadian merupakan suatu kontruks toritis yang sangat kabur definisinya.
     2. Thomae (1968) berpendapat bahwa setiap pribadi mempunyai ciri-ciri yang khas.
    3. Pawlik  (1994) berpendapat harus diadakan pemisahan antara psikologi kepribadian dan psikologi deferensial.
Psikologi kepribadian adalah meneliti sifat-sifat perasaan dan tingkah laku keseluruhan yang berbeda dengan orang lain.
Psikologi deferensial adalah memiliki perbedaan dalam perasaan dan tingkah laku dan sebab-sebabnya
B.      Teori Perkembangan
     1.       Mark (1963) membedakan tiga macam teori mengenai psikologi perkembangan:
           a.       Teori yang deduktif adalah memberikan keterangan yang dimulai dari suatu pemikiran atau pikiran spekulatif tertentu kearah data yang akan diterangkan.
b.      Teori yang induktif adalah cara menerangkan adalah dari data kearah teori dalam bentuk ekstrim  titik pandang yang positif ini dijumpai pada buku behaviorist.
c.       Teori yang fungsional adalah data mempengaruhi pembentukan teori dan pembentukan teori kembali mempengaruhi data.
   2.       Charlotte Bauhle (1893-1974)
Membentuk tingkatan perkembangan psikis manusia menjadi lima tingkat yaitu:
a.       Permulaan
b.      Penanjakan
c.       Puncak masa hidup 25-50 tahun
d.      Penurunan
e.      Akhir kehidupan
Sedangkan perkembangan fisik menurut Bauhler dibagi menjadi empat titik yakni:
1.       Permulaan kemasakan seksual : anak laki-laki ±  15, pada anak wanita ± 13.
2.       Penghentian pertumbuhan jasmani : wanita ± 18, laki-laki ± 25
3.       Akhir masa subur wanita 40-46 tahun, laki-laki belum diketahui.
4.       Permulaan Kemunduran biologis ± 50 tahun.

1.1   Teori  yang Berorientasi Biologis.
      1.       Teori ini menitikberatkan pada bakat.
      2.       Perkembangan bersifat endogen yaitu perkembangan tidak hanya berlangsung spontan saja, melainkan juga harus dimengerti sebagai pemekaran pre-disposisi yang ditentukan secara biologis dan tidak bisa dirubah lagi.
1.2   Teori Lingkungan atau Milieu
      1.       Bersifat sosiologis.
      2.       Mencakup teori belajar dan teori sosiologis.
      3.       Kelemahannya yaitu kurang memperhatikan akan pengaruh pembawaan yang relatif kuat dalam perkembangan seseorang.
1.3   Teori Psikodinamika
      1.       Memandang komponen yang bersifat sosio-efektif sangat fundamental dalam kepribadian dan perkembangan seseorang.
       2.       Teori psikodinamika terkenal, yaitu teori  Freud, menerangkan seseorang anak lahir dengan dua macam kekuatan energi biologis yaitu libido (seksualitas) dan nafsu mati .
       3.       Menurut Ericson (1964) perkembangan manusia bersifat normo psikologis ditinjau dari pendekatan psikologi sepanjang hidup cukup relevan untuk ditinjau sejenak.
       4.       Kelemahan teori psikodinamika tidak dapat diuji secara empiris.
1.4   Teori Ketuhanan
      1.       Menitikberatkan pada kekhususan psikis individu.
      2.       Dilthey (1833-1911) mengemukakan bahwa gejala psikis seseorang sulit diterangkan seperti halnya menerangkan gejala fisik.
1.5   Teori Interaksionisme
      1.       William Stern beranggapan bahwa setiap tingkah laku merupakan hasil pertemuan (konvergensi) antara faktor pribadi dan faktor lingkungan.
      2.       Teoritikus yang terkenal dalam teori ini adalah Piaget (1947) yang beranggapan bahwa perkembangan harus dipandang sebagai kelanjutan genesa embrio.
      3.       Dalam pelaksanaan perkembangan dipengaruhi beberapa faktor
            a.       Faktor pemasakan berhubungan denagan aktivitas manusia.
            b.       Faktor pengalaman dan transmisi sosial berhubungan dengan penanaman nilai-nilai melalui pendidikan dan bahasa yang digunakan.
      4.       Menitikberatkan akan fungsi intelektual
      5.       Dalam teori ada beberapa pandangan terhadap interaksionistis yakni pandangan ekologis (Spiel, 1994, Oerter 1992) dan pendekatan yang genetis (Searr dan Mc Carterry, 1994)
      6.       Menurut pandangan ekologis merupakan hubungan timbal balik dalam beberapa interaksi antara bakat (genotip) dan lingkungan. Hasil interaksi ini dibedakan menjadi tiga macam:
            a.       Hasil interaksi genotip –lingkungan yang bersifat pasif.
            b.       Hasil interaksi genotip –lingkungan yang bersifat vokatif
            c.       Hasil interaksi genotip –lingkungan yang bersifat aktif   
  ·  Teori  Perkembangan dan Pendidikan 
   a.       Teori mengenai tugas-tugas perkembangan
               Havighurst mengemukakan bahwa perjalanan hidup seseorang ditandai oleh adanya tugas-tugas yang harus dipenuhi, tugas tersebut yakni sebuah tugas yang harus dilakukan oleh seseorang dalam masa hidup tertentu sesuai dengan norma masyarakat.
     Menurut Havighurst ada beberapa catatan yang dikemukakan yakni:
1.       Pengertian dewasa muda mengandung pengertian lebih dari pada biasanya yakni masa dewasa awal dan masa remaja.
2.       Kesejahteraan dan kebahagiaan hanya sebagian saja dipengaruhi oleh berhasil atau tidaknya melakukan tugas perkembangan.
3.       Pendidikan banyak ditentukan oleh kebudayaan suatu bangsa.
4.       Berhubungan dengan pasal yang akan datang. Menitikberatkan pada pengaruh kebudayaan dan masyarakat terhadap tugas perkembangan tertentu.
  ·         Psikologi perkembangan dan pengertian emansipasi
         Langeveld (1964) beranggapan bahwa emansipasi sebagai aspek pembentukan  indentitas/ individu  yakni pembentukan kesadaran diri.
         Ada anggapan bahwa emansipasi dapat menimbulkan masalah bila tidak ada kontrol intern ( pujian dan penghargaan).
         Emansipasi merupakan suatu proses dalam  perkembangan yaitu untuk belajar mengaktualisasikan diri bersamaan dengan orang lain yang ada dalam situasi yang sama.
                Hilll (1973), beranggapan bahwa teori perkembangan harus memenuhi  empat syarat yaitu:
   1.       Kontiunitas dan Diskontiunital.
   2.       Pengertian-pengertian dapat diterapkan baik terhadap perubahan pada pribadi maupunpada lingkungan.
   3.       Teorinya bersifat interaksionitis
   4.       Tingkah laku selalu dinilai sebagai fungsi faktir pribadi maupun faktor situasional.
   ·         Metode psikologi perkembangan
   1.       Pendekatan yang umum
         a.       Metode lungitudinal dengan transversal.
         Keuntungan metode lungitudinal adalah semua proses perkembangan dapat diikuti dan diteliti. Kerugiannya adalah tergantung pada orang yang diselidiki tersebut dalam jangka waktu yang lama. Dalam metode transversal atau kros-seksual yang diselidiki adalah orang atau kelompok orang dari tingkat usia yang berbeda sehingga diperoleh pengertian yang lebih baik akan faktor yang khas. Metode lain yang digunakan yakni metode time-lag dengan membandingkan orang-orang dari usia yang sama tetapi kehormatan yang berbeda-beda.
         b.      Pendekatan lintas budaya
           Pendekatan ini membuktikan bahwa motif prestasi banyak ditentukan oleh faktor kultural atau sub kultural. Piaget (1937) berpendapat bahwa perkembangan intelegensi dimulai dengan prestasi, watak sosial dan sebagainya.
   2.       Metode spesifik
Dibedakan menjadi dua metode:
a.       Metode eksperimental
Dibedakan menjadi dua yakni eksperimen murni dan eksperimen lapangan. Perbedaan antara kedua eksperimen :
1)š Eksperimen murni : situasi lebih terkontrol
2)š Eksperimen lapangan : bertitik tolak dari situasi kehidupan nyata, situasi tidak terkontrol.š Digunakan untuk penelitian eksak pada daerah yang terbatas.
b.      Metode non eksperimental
Menjunjung tinggi nilai objectif data. Cara observasi tidak tertentu, bisa menggunakan alat-alat dan tehnik salah satu kali sama dengan event sampling yaitu mencatat tingkah laku yang khas yang timbul dalam jangka waktu tertentu.
Selain metode eksperimental ada juga beberapa metode yang bisa digunakan yakni metode klinis, metode angket namun dari  kedua metode tersebut terdapat perbedaan dalam pengumpulan data yakni, dalam metode klinis data yang terkumpul dapat memberikan informasi mengenai tingkah laku, sedangkan dalam metode angket mengadakan pencatatan mengenai pemberitaan tingkah laku.
·         Paradigma multitrait-multimethod
    Unsur – unsur yang membentuk suatu hasil  pengukuran psikologis antara lain:
   1.       Variasi yaitu perbedaan yang timbul dalam faktor yang diukur sendiri.
   2.       Variasi pada hasil pengukuran disebabkan oleh kesalahan pada cara pengukurannya.
   3.       Variasi yang timbul karena kesalahan yang tidak terduga dalam pengukuran
š Dengan menggunakan pardigma multitrait – multimethod maka beberapa faktor psikologis (multitrait) diukur dengan satu metode misalnya suatu tes tertentu. Sebaliknya satu sifat yang sama diukur dengan lebih dari satu alat pengukur (multimethod). Misalnya dengan tes, angket, dan observasi.

0 comments:

Post a Comment

Popular Posts

recent posts